Jika kita bicara soal Kuliner, ga sah rasanya jika tidak membahas makanan paling digemari di Indonesia, yaitu Sate. Hampir semua kota di Indonesia punya racikan sate versinya masing-masing. Sate khas Jakarta, Sate khas Solo, Sate khas ponorogo, Sate Maranggi khas Purwakarta, Sate khas Bandung, Sate khas Madura dan masih banyak 1001 khas sate lainnya. Dan kali ini saya akan bahas Sate Padang paling Lamak Bana di Jakarta, yaitu Sate Padang Ajo Ramon Pasar Santa.
Kenapa namanya Ajo Ramon? Bukan Uda seperti panggilan abang untuk orang Minang, kerena sate Ajo Ramon ini dari Pariaman, dimana panggilan Ajo disana berarti Abang, dan foundernya bernama Ramon makanya disebutlah Sate Padang Ajo Ramon.
https://www.jakartatwilight.com/post/makuta-cafe-semarang-jamu-nyonya-meneer-untuk-generasi-milenialUsaha ini sudah dirintis oleh Ajo Ramon sejak tahun 1980an, bermula dari gerobak dan sempat mangkal di beberapa tempat dan akhirnya menetap di Mampang sebagai pusat dapur dan Pasar Santa sebagai tempat jualannya. Beliau sudah meninggal di tahun 2016, tapi usaha ini tetap dilanjutkan oleh anak-anaknya sebagai penerus. Selanjutnya usaha ini dijalankan oleh Supriadi yang merupakan anak ketiga dari Ajo Ramon, dan pesan dari Almarhum agar usaha ini tetap berlanjut juga tidak lupa untuk berbagi dengan sesama, kenang Supriadi
Sate Padang Ajo Ramon ini cukup legendaris di dunia kuliner, hal ini bisa dilihat dari siapa yang kerap datang untuk mencicipi sate ini, dari para pejabat publik sampai artis pun sering sekali terlihat datang. Walau tempatnya bukan restoran mewah, hanya tenda di parkiran Pasar Santa Jakarta Selatan tapi pengunjungnya selalu rame loh. Jam buka nya pun di mulai sore hari sampai habis menjelang tengah malam, di malam tertentu (akhir minggu atau libur) malah habis lebih cepat dari waktunya.
Karena asalnya dari Pariaman, kuahnya pun khas, beda dengan sate padang daerah lain seperti Bukit Tinggi dan lainnya yang lebih kuning. Kuahnya lebih kental agak coklat kemerah-merahan, dan rasanya gurih dengan pedas yang pas. Kuah kental ini terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan kaldu daging sapi dan jeroan, kunyit, jahe, bawang putih, ketumbar, umbi lengkuas, jintan, bubuk kari dan garam, total ada 19 macam bumbu dan cabai. Bagaimana prosesnya tentu merupakan rahasia keluarga Ajo Ramon. Yang jelas mereka ga main-main dalam proses ini, karena kuah adalah kunci dari lezatnya sate padang.
https://www.jakartatwilight.com/post/kopi-c-bagaimana-cara-saya-menikmati-kopiSelain daging sapi, lidah juga disajikan disini, dan pelanggan pun bisa memesan porsi campur. Untuk daging mereka menggunakan daging sapi yang segar, dan proses marinasinya pun melalui 2 tahap. Pertama daging sapi segar direbus dalam drum besar berisi air untuk membuat daging empuk dan berair, setelah itu daging ditiriskan, selanjutnya dibumbui kembali dan direbus untuk kedua kalinya. Hal ini menjadikan dagingnya lembut, tidak keras tapi kenyal dan gurih juicy dan bumbunya begitu terasa. Oh iya sisa kuah rebusan daging inilah yang juga kemudian digunakan kembali untuk membuat kuah kentalnya.
Yang jelas Sate Padang Ajo Ramon ini lah favorite saya, potongan daging dan lidahnya tebal, empuk, juicy, kuah satenya kental gurih pedasnya pas dan tasty, lontongnya pun lembut dan enak. Apalagi ditambah sama kerupuk kulit, hmmm wajib ini... pokoknya tasty abis lah.
Bagaimana dengan sate padang pilihan anda sendiri?..
https://www.jakartatwilight.com/post/5-roti-srikaya-paling-enak-di-jakarta-yang-wajib-kamu-coba
Comentarios