top of page

Fenomena sesaat Warteg Hipster, belum waktunya atau efek pandemi?


Selama dekade terakhir banyak bermunculan Coffeshop di Jakarta ini, dari yang tradisional, rumahan, sampai waralaba. Dan menyaru fenomena itu lah beberapa tahun terakhir pun muncul Warteg bergaya Hipster yang tentunya ga kalah gaul dengan Coffeeshop.

Tapi hanya terhitung 2-3 tahun muncul, beberapa Warteg kekinian tersebut sudah mulai menyerah, apakah karena bentuk bisnis ini belum siap atau memang efek pandemi?


Salah satunya adalah Wahteg, warteg kekinian yang berada di daerah Tanjung Duren Jakarta Barat ini didirikan oleh Rommy Tjandra di tahun 2018, konsepnya cukup unik, dia menambahkan kata Wah sebagai plesetan dari Warteg.


warteg wahteg indonesia
IG @wahteg

Sesuai dengan kata “Wah”nya dia buktikan dengan suasana, kualitas makannya dan juga pelayanannya. Harga? Ga jauh beda koq sama warteg konvensional lainnya, ramah di kantong. Alhasil dengan konsep tersebut Wahteg bisa mematahkan pradigma warteg bisa koq jadi tempat tongkrongan anak muda, bersih apalagi dengan hiasan neonbox ungu sebagai pemanis, segalanya instagramable deh.


https://www.jakartatwilight.com/post/ajo-ramon-sate-padang-paling-lamak-bana-di-jakarta

Dengan berani juga Rommy menggunakan bahan yang berasal dari Tegal; seperti tauco untuk sambal sauto, daun teh melati asli Tegal, dan juga minuman jadul jenis limun yang dulu sangat populer. Ohiya da juga loh kecap Tegal dan teh slawi yang bisa digunakan sebagai obat.

Sayang sekali pada bulan juni tahun ini (2020) mereka pamit..



Yang kedua Di Warteg, Warteg milenial ini lokasinya ada di jalan Kemang Timur Jakarta Selatan, nuansa hipsternya sangat berasa, mewah serasa bintang 5, pakai AC, musiknya pun top 40 dan bebas rokok pula.


warteg di warteg indonesia
IG @diwarteg

Cukup berani masakannya ga pake msg loh, jadinya lebih sehat tapi tetep enak koq, apalagi soto betawi-nya disini paling juwara. Untuk makanan yang lain juga ga kalah enak, dengan penyajian ala warteg yaitu prasmanan kita bisa milih makanan sesuai selera. Selera saya siy tetep.. Sayur Lodeh!


Konsep Di Warteg ini yang bikin beda, makanan rumahan ala Warteg, nyaman tempatnya, murah harganya. Dan sayang sekali untuk kedua kalinya ada bulan juni ini, di media sosial mereka mengumumkan untuk tidak lagi beroperasi.


https://www.jakartatwilight.com/post/makuta-cafe-semarang-jamu-nyonya-meneer-untuk-generasi-milenial


Yang terakhir Warung Pedes, warung ini adanya di Jalan Kemang raya Jakarta Selatan, sesuai mottonya #gagaldiet24jam, dipastikan kalau kesini kalian pasti gagal diet! Makanannya hmmm enak semua dari ayam suwir, ayam balado, ayam woku, kulit ayam crispy, ikan teri kacang, ikan tongkol suwir sampai cumi asin sambal ijo, sambalnya pun ada sambal matah dan sambal gledek, dijamin semuanya pedesss dan enak. Ohiya mereka juga buka 24 jam loh, jadi anak gaul yang suka pulang pagi dan lapar pastinya mampir disini.


warteg warung pedes indonesia
IG @warungpedes

Konsepnya penyajian makanannya sama dengan warteg-warteg lainnya, yup prasmanan, tinggal tunjuk aja. Biarpun 24 jam bukanya tapi kualitas makanannya tetap dijaga, tidak ada makanan basi yang disajikan. Dan yang paling penting lagi harganya cukup ramah, kelewat ramah malah saking murahnya.


Dan seperti yang lainnya, Warung Pedes pada akhir bulan Juni ini pamit.

Diluar Warteg Kekinian yang mulai pada tutup masih banyak juga Warteg Milineal yang masih buka, seperti warteg Hitz, Warteg gaspoll, Fedwell, Warung Pickers dan masih banyak lagi.

Apakah mereka (hanya) sekedar (bertahan) menunggu waktu atau tidak saya belum tau, apakah karena efek pandemi atau memang konsep ini tidak begitu pas pasarnya. Optimis saya semoga hanya karena Pandemi saja yang memang efeknya cukup keras menghantam semua bisnis unit, dari korporasi besar sampai UMKM.


Doa saya semoga badai cepat berlalu..





 

https://www.jakartatwilight.com/post/kopi-c-bagaimana-cara-saya-menikmati-kopi



Comments


bottom of page